SebuahPintu Gerbang Rumah Tradisional Bali Gerbang Ini Dibuat Dari Bata Yang Disusun Sedemikian Rupa Dan Dihiasi Ornamen Batu P Bali Pintu Gerbang Indonesia . Detail Gambar . The Gangsa Angkul Angkul Sanur Privatevilla Www Thegangsa Com Halaman Belakang Halaman Pintu Gerbang .
Modelgapura minimalis gaya oriental. Desain gerbang gapura minimalis dengan gaya oriental kerap diadaptasi oleh penginapan yang ada di Bali. Konsep ini membawa unsur alami seperti adanya elemen kayu, batu, serta tumbuhan sehingga menciptakan dekorasi pintu masuk yang unik dan kaya akan adat.
Canangsari dihaturkan oleh masyarakat tradisional Hindu di Bali pada pintu gerbang rumah. (Foto: Pexels - Artem Beliaikin) Gapura Candi Bentar pada umumnya dibuat dengan bahan batu paras, tetapi juga bisa menggunakan bahan bangunan yang lainnya. Selain itu, batu bata juga bisa digunakan dan disusun sedemikian rupa untuk membentuk bentuk khas
Sekitarpukul 10.00 Wita warga sudah berkumpul di depan pintu gerbang rumah masing-masing, disertai dengan upakara. Sekitar pukul 10.00 Wita warga sudah berkumpul di depan pintu gerbang rumah masing-masing, disertai dengan upakara. Tribun Bali RSS. Facebook. Instagram. Twitter. Google News. Hi, Profile Kirim Images Logout. Login. Belum
. Menjadi ikon destinasi Indonesia yang kerap dikunjungi wisatawan mancanegara, pesona Pulau Dewata tergambar nyata dari budaya dan adatnya. Masyarakat asli Bali bahkan memiliki rumah adat yang terdiri dari berbagai bentuk dan fungsi berbeda. Kamu sendiri sudah tahu nama bangunan dan rumah adat Bali belum, nih? Kalau belum, mari mengenal bagian rumah adat Bali dan Gapura Candi BentarPada aturan penempatan lahan yang diatur dalam kitab Weda, rumah Bali diumpamakan sebagai miniatur alam semesta atau Bhuana Agung tempat beraktivitas bagi manusia. Pembangunan rumah punya panduan sendiri, di mana ketika rumah berada di sudut utara dan timur dianggap lebih suci dibanding barat dan selatan. Memasuki gerbang pertama, terdapat bangunan Gapura Candi Bentar yang merupakan pintu gerbang rumah adat Bali. Bangunan ini berbentuk dua candi yang terbelah di bagian tengah dan membentuk sisi yang proporsional. 2. SerhanAngkul-angkul merupakan salah satu pintu gerbang bangunan adat Bali selain Gapura Candi Bentar. Perbedaannya terletak di bagian atap, di mana Angkul-angkul terdapat atap yang menyambungkan dua pilar candi, sementara Gapura Candi Bentar tidak berbentuk mirip dengan Gapura Candi Bentar, Angkul-angkul punya fungsi lebih khusus. Angkul-angkul digunakan sebagai pintu masuk rumah utama, sementara Gapura Candi Bentar sebagai Aling-aling rumah adat Bali, Aling-aling digunakan sebagai pembatas antara Angkul-angkul dengan tempat suci dalam pekarangan rumah. Aling-aling dipercaya mampu memberi aura positif bagi para penghuni rumah. Bangunan ini ditambahkan hanya jika pintu masuk pekarangan sejajar dengan pintu rumah. 4. Pura Keluarga atau BeliaikinPura Keluarga digunakan sebagai tempat untuk berdoa. Menurut hukum adat, setiap rumah Bali diwajibkan memiliki bangunan yang juga disebut sebagai Sanggah ini. Terlepas dari ukuran besar atau kecil, setiap rumah Bali setidaknya punya Pura Keluarga sebagai tempat ibadah. Letak Sanggah biasanya berada di bagian sudut timur laut dari rumah. 5. Bale Manten adalah rumah untuk kepala keluarga atau pemimpin keluarga. Bagian rumah ini biasanya juga ditempati oleh anak gadis. Apabila anak sudah menikah, Bale Manten seperti artinya difungsikan sebagai kamar pengantin lain Bale Manten adalah Bale Daja dengan bentuk persegi panjang dan memiliki bale-bale pada bagian kanan dan kiri bangunan. Letak dari Bale Manten berada di sebelah utara dari bangunan utama. Baca Juga Adat Jawa hingga Bali, 9 Pesona Aurel Hermansyah dengan Busana Kebaya 6. Bale GedeSalah satu bagian rumah adat Bali yang bernama Bale Gede. IDN Times/Febriyanti RevitasariSeperti namanya yang berarti besar, Bale Gede difungsikan sebagai bangunan untuk berbagai upacara adat dan pertemuan. Bangunan ini tampak mencolok lebih tinggi daripada bangunan yang lain dari Bale Gede adalah Bale Adat, yang juga digunakan sebagai tempat berkumpul kepala suku. Bale Adat memiliki bentuk persegi panjang dengan 12 tiang penyangga. 7. Bale Dauh Dauh difungsikan sebagai tempat penerima tamu. Terkadang, bangunan dengan tiang penyangga ini digunakan sebagai tempat tidur keluarga laki-laki. Bentuknya mirip Bale Manten, namun letaknya di dalam ruangan dengan jumlah tiang penyangga yang berbeda dengan rumah lain. Pada aturan pembuatan bangunan, posisi Bale Dauh harus lebih rendah dibanding Bale Manten. 8. Bale Sekapat merupakan nama rumah adat masyarakat Bali yang bentuknya menyerupai gazebo. Seperti fungsi gazebo, bangunan ini digunakan sebagai tempat bersantai dan melepas penat anggota keluarga. Bale Sekapat dalam rumah modern juga seperti ruang tengah atau ruang keluarga. Bangunannya sendiri terdiri dari empat tiang yang membentuk gazebo. 9. adalah tempat menyimpan makanan pokok dan kebutuhan sehari-hari masyarakat adat Bali. Makanan yang bisa disimpan di lumbung bisa berbagai macam. Misalnya adalah jagung, beras, dan makanan pokok biasanya berdekatan dengan bangunan Jineng atau Klumpu yang merupakan tempat menyimpan gabah padi yang sudah dijemur. 10. Pawaregen atau yang juga disebut sebagai Paon adalah dapur untuk memasak pada bangunan rumah adat Bali. Letaknya biasanya berada di belakang, tepatnya di barat laut atau selatan dari rumah utama. Ada dua area Paon, yakni Jalikan yang merupakan rumah terbuka untuk memasak dengan panggangan kayu api. Sedangkan yang kedua adalah dapur untuk menyimpan makanan dan alat masak. Itu tadi beberapa detail, fungsi, dan makna rumah adat Bali. Selain kaya akan adat dan istiadat, Bali ternyata menyimpan keindahan tersendiri dari segi arsitektur bangunan. Baca Juga Hanya Seluas 90 m, Ini Desain Rumah yang Apik dan Bernuansa Bali
Harga pintu gerbang kalsiplank. Saat ini teknologi material bangunan sangat maju dan berkembang. Banyak jenis material baru yang mulai banyak digunakan dalam membangun. salah satu material bangunan modern yang kini sangat sering digunakan adalah papan fiber. Penggunaan material papan fiber sangat fleksibel dan terkenal akan daya tahannya yang baik. papan fiber ini kerap digunakan sebagai alternatif papan multiplek, papan kayu, papan gipsum, atau material papan-papan apa sebenarnya material papan fiber itu? Dan apa saja kelebihannya yang membuat material papan fiber istimewa? Mari, langsung saja temukan jawabannya pada ulasan berikut ini!Apa Itu Kalsiplank Fiber Board?Papan fiber merupakan papan silika fiber cement board bebas asbestos diproduksi dari campuran semen portland, pasir silika, serat selulosa, membentuk bidang seperti papan. Hal ini membuat papan fiber juga dikenal dengan istilah papan papan fiber membuat papan ini memiliki bobot yang sangat ringan jika dibandingkan dengan material sejenisnya dan juga memiliki daya tahan ekstra terhadap api dan juga air. Selain itu, ada banyak juga karakter lainnya dari papan fiber yang membuat material ini menjadi lebih KalsiplankNah, setelah memahami apa itu papan fiber, sekarang saatnya kamu mengetahui ragam kelebihan dari papan fiber. Berikut adalah beberapa kelebihan utama dari papan fiber1. Bobot yang ringanMaterial papan fiber yang terbuat dari fiber kaca membuat bobot dari material papan satu ini jauh lebih ringan dibandingkan material sejenisnya seperti papan gipsum ataupun papan multiplek. Bobotnya yang ringan menjadikan material ini sangat mudah untuk dibawa dan dipindah-pindahkan pada saat proses Daya tahan terhadap air dan apiKelebihan dari papan fiber yang paling dikenal dan membuatnya menjadi salah satu material bangunan favorit adalah daya tahan terhadap api dan juga air. Material ini tidak bisa terbakar sehingga membuatnya menjadi pilihan material bangunan untuk menunjang keamanan Penggunaan indoor dan outdoorLebih jauh lagi, daya tahan terhadap kedua elemen sebelumnya juga membuat papan fiber memiliki daya tahan yang baik terhadap cuaca-cuaca ekstrem. Hal ini membuat material ini sangat fleksibel dengan artian dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, baik indoor ataupun outdoor. Penggunaan bahan ini cukup populer sebagai fasad bangunan dan juga plafon untuk interior Anti rayap dan anti lapukMenggunakan material papan fiber juga akan membantu rumah menjadi lebih awet dan aman dari serangan rayap karena material satu ini juga anti terhadap serangan rayap. Hal ini membuat papan semen tidak akan mudah lapuk dan Praktis dalam pengerjaanBobot yang ringan membuat material papan fiber jadi lebih mudah untuk dibawa-bawa dan praktis untuk digunakan. Namun, hal itu bukanlah satu-satunya hal yang membuat material bangunan satu ini sangat mudah dalam hal pengerjaan. Material papan fiber juga mudah dipotong dan diolah sehingga kepraktisan dari penggunaan material bangunan satu ini mampu menghemat dan mempercepat waktu pengerjaan dari rumah atau berbagai karakter dan kelebihan dari material papan fiber yang menjadikan material satu ini menjadi pilihan favorit, baik itu sebagai material outdoor maupun indoor. Harganya yang masih terjangkau beserta variasi desain material ini menjadikan material ini menjadi primadona, apalagi jika kamu perlu menekan biaya Material Pengganti KayuSaat ini banyak pemilik rumah ataupun bangunan menginginkan pintu gerbang bangunannya terlihat lebih mewah dengan perbaduan rangkas besi dengan papan kayu. Penggunaan papan kayu, khususnya kayu bengkirai untuk pagar rumah sangatlah bagus, tetapi harganya juga tidak murah, untuk mensiasati mahalnya harga kayu, banyak pemilik rumah mengganti dengan papan fiber, disamping lebih murah, tampilan papan fiber yang sudah difinishing dengan woodstain, terlihat seperti kayu Pintu Gerbang Kalsiplank di BaliHarga pintu gerbang Kalsiplank di Bali. Ada banyak model pagar fiber yang bisa dipilih. Harga pagar minimalis kalsiplank bisa berbeda-beda tergantung detail model yang dipilih, spesifikasi bahan dan kondisi pemasangan. Pagar papan fiber kalsiplank dengan rangka atap besi hollow 40 x 40 mm dengan model minimalis berkisaran mulai Rp. 450 ribuan per meter persegi. Jika bahan rangka yang digunakan adalah profil besi hollow 50 x50, harganya kisaran Rp 500 ribuan per meter persegi. Sedangkan jika menggunakan profil besi yang lebih besar, seperti besi hollow 40 x 60 mm, kisaran harganya sekitar RANGKAHARGA PER M2Hollow Galvanis 40×40 & 20×40Rp. s/d Rp. Galvanis 50×50 & 40×40Rp. s/d Rp. Galvanis 40×60 & 40×40Rp. s/d Rp. Pintu Gerbang Kalsiplank di BaliJika Anda memiliki rencana mendekorasi rumah dengan menambahkan pintu pagar minimalis? Pastikanlah memilih pintu pagar dengan desain rangka yang sesuai dengan konsep rumah agar tampak serasi, untuk info tukang yang bisa mengerjakan pagar minimalis untuk Anda, bisa cek kontak berikut. Temukan juga artikel menarik lainnya di
RumahCom – Gapura Candi Bentar adalah salah satu bentuk keunikan dari arsitektur tradisional yang terdapat di provinsi Bali. Desain arsitekturnya yang khas dengan kaya akan ukiran dan patung seolah mencerminkan kehidupan masyarakat Bali dan kepercayaannya yang mereka anut. Setiap desain yang ada dibuat berdasarkan sebuah konsep yang ada sejak dulu kala dan konsep tersebut terus dipercaya dan diyakini hingga saat ini. Supaya Anda bisa lebih paham tentang filosofi dan sejarah dari Gapura Candi Bentar, artikel kali ini akan membahas mengenai Filosofi dan Sejarah Gapura Candi Bentar Gapura Candi Bentar Sebagai Gerbang Rumah Adat Bali Bangunan dan Keunikan Gapura Candi Bentar Fungsi Gapura Candi Bentar Sebagai Sekat Antar Bagian Area Tempat Suci Pelindung Penghuni Rumah Menyambut Rejeki Menambah Keindahan bagi Bangunan atau Rumah 1. Filosofi dan Sejarah Gapura Candi Bentar Masyarakat tradisional Bali mengenal konsep yang dinamakan Tri Hita Karana yang artinya tiga penyebab keharmonisan. Konsep ini mengungkapkan pentingnya menjaga keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama dan manusia dengan lingkungan. Dalam mencapai keharmonisan tersebut, masyarakat tradisional Bali menerapkan filosofi Asta Kosala Kosali yang merupakan tatanan arsitektur bangunan rumah adat Bali. Penerapan Asta Kosala Kosali pada arsitektur di Bali, yang tertulis di dalam lontar Bhagawan Wiswakarma, tak lepas dari pengaruh Dahyang Nirartha, seorang tokoh pada masa Bali Aga. Menilik sejarahnya, ini terjadi seusai kunjungan ekspedisi Gadjah Mada dari Majapahit ke Bali pada abad ke-14. Ketika Danghyang Nirartha menyebutkan bahwa, Bhagawan Wiswakarma bagaikan seorang dewa arsitektur karena berhasil menyebarkan ilmu tentang Asta Kosala Kosali yang bermanfaat untuk memberikan kesejahteraan dan ketentraman kepada penghuni rumah adat di Bali. Di dalam Asta Kosala Kosali tersebut disebutkan tentang penggunaan Candi Bentar sebagai pintu gerbang untuk masuk ke rumah, tempat umum, dan tempat suci. Konon, Candi Bentar ini merupakan simbol pecahnya gunung Kailash tempat Dewa Siwa bertapa sehingga bentuknya terlihat seperti sebuah gunung yang terbelah menjadi dua. 2. Gapura Candi Bentar Sebagai Gerbang Rumah Adat Bali Hampir di sepanjang jalan, Anda mungkin akan menjumpai Candi-Candi Bentar di depan rumah-rumah masyarakat di Bali. Candi bentar itu dipasang di depan rumah sebagai gerbang masuk ke rumah adat Bali. Tidak hanya rumah adat, bahkan rumah modern pun dibangun Gapura Candi Bentar yang dapat menambah estetika bangunan selain berfungsi untuk menjaga penghuni rumah. Candi bentar merupakan dua bangunan kembar yang dibuat pada sisi kanan dan kiri pintu gerbang sebuah rumah. Bangunan ini biasanya berisikan ukiran-ukiran khas Bali. Selain itu, biasanya bentuknya tinggi dan meruncing ke atas. Hal itu dipercaya untuk memperoleh rahmat dari dewa air Bhatara Wisnu sebagai dewa pemelihara agar aliran rejeki untuk penghuni rumah adat lancar. Pada beberapa bangunan Candi Bentar ini juga terdapat lubang dimana masyarakat tradisional Bali akan menghaturkan sesajen dan canang setiap hari. Tujuannya untuk memberikan perlindungan secara niskala atau secara tak kasat mata. Gapura candi bentar melukiskan kekayaan budaya Bali yang sangat terasa dari arsitektur bangunannya yang khas. Mau punya rumah dengan arsitektur bangunan yang kekinian di Sawangan dengan harga di bawah Rp500 jutaan? Cek pilihan rumahnya di sini! Tips dengan keunikan Gapura Candi Bentar? Anda bisa membangunnya sendiri di rumah Anda supaya rumah terlihat menarik. 3. Bangunan dan Keunikan Gapura Candi Bentar Gapura Candi Bentar pada umumnya dibuat dengan bahan batu paras, tetapi juga bisa menggunakan bahan bangunan yang lainnya. Selain itu, batu bata juga bisa digunakan dan disusun sedemikian rupa untuk membentuk bentuk khas Candi Bentar Bali. Ada beberapa pengrajin bangunan yang mencetak semen dan pasir menjadi beberapa bagian gapura candi bentar dengan cetakan khusus, sehingga ketika disusun nanti dapat menjadi sepasang candi bentar yang kokoh. Para perancang bangunan di Bali disebut dengan Undagi. Sang Undagi inilah yang berperan dalam merancang bentuk dan ukiran yang ada di candi bentar. Jika bahan yang digunakan adalah batu paras, maka batu tersebut akan dipotong dan dibentuk agar memiliki ukiran-ukiran khas Bali. Ukiran tersebut biasanya sering menggambarkan kehidupan masyarakat tradisional Bali yang mengandung simbol rwa bhineda yaitu dua hal yang selalu berdampingan, seperti yin dan yang, yakni sisi baik dan sisi buruk kehidupan untuk menjaga keseimbangan alam. Pada ukiran di candi bentar juga disisipkan aksara Ang dan Ah dalam aksara Bali. Aksara Ang bermakna angkasa atau ayah, dan Ah bermakna perthiwi yaitu ibu, dimana kedua hal tersebut jika disatukan akan membentuk sebuah kehidupan. Bentuk dari gapura candi bentar di Bali mengandung paduraksa, yakni pilar-pilar kokoh yang umumnya terdapat pada pagar rumah atau bangunan. Pilar tersebut berfungsi sebagai penjaga dan pelindung penghuninya. Pada paduraksa di candi bentar di Bali itulah digambarkan juga Ardha Chandra, yakni bentuk bulan sabit yang mengandung makna bersatunya tri pramana yakni tiga kemampuan manusia untuk bergerak, berkata dan berpikir. Jadi, diharapkan siapapun yang melewati candi bentar tersebut dapat memiliki pikiran, perkataan dan perbuatan yang baik ketika berada di dalam area rumah atau bangunan. Secara tidak langsung, hal ini pun dipercaya mampu menjaga penghuni rumah dari segala macam niat jahat. 4. Fungsi Gapura Candi Bentar Selain memiliki desain yang menarik, Gapura Candi Bentar ternyata memiliki beberapa fungsinya tersendiri. Berikut ini adalah beberapa fungsi Gapura Candi Bentar yang perlu Anda ketahui 1. Sebagai Sekat Antar Bagian Area Tempat Suci Bagian yang pertama adalah nista mandala, yaitu bagian depan rumah dimana merupakan tempat untuk melakukan aktivitas kemasyarakatan seperti upacara adat yang dihadiri oleh para undangan dan tamu. Untuk masuk ke dalam nista mandala, terdapat dua bangunan simetris yang membentuk sebuah gerbang berbentuk meruncing ke atas di sisi kanan dan kiri yang dikenal dengan candi bentar. Bagian berikutnya adalah madya mandala, umumnya adalah tempat untuk mempersiapkan berbagai keperluan perlengkapan upacara. Dari nista mandala menuju ke madya mandala juga terdapat candi bentar yang menghubungkan kedua area tersebut. Area yang ketiga menurut konsep tri mandala adalah utama mandala, yakni sebuah area dimana kegiatan upacara inti dilaksanakan. Umumnya, utama mandala ini ditandai dengan adanya satu pintu gerbang yang berbentuk candi kurung yang disebut dengan kori agung, dan diapit oleh dua Candi Bentar. 2. Pelindung Penghuni Rumah Gapura Candi Bentar di rumah tradisional Bali memiliki simbol-simbol tertentu yang diyakini mampu memberikan perlindungan bagi penghuni rumah. Simbol tersebut diyakini dapat membuat siapapun yang masuk ke rumah melewati Candi Bentar tersebut memiliki pikiran, perkataan dan perbuatan yang baik. Selain itu, Gapura Candi Bentar yang kokoh dan pintu gerbangnya mampu melindungi penghuni dari bahaya yang datang dari luar rumah. 3. Menyambut Rejeki Gapura Candi Bentar yang dibangun berdasarkan asta kosala kosali, dipercaya mampu mewakilkan rasa syukur atas rahmat Tuhan, sekaligus memperlancar rejeki bagi penghuni rumah. Bentuknya yang khas dan memberikan kesan kokoh dan agung, membuat kesan kesejahteraan bagi pemilik rumah. 4. Menambah Keindahan bagi Bangunan atau Rumah Dengan ukiran dan tampilannya yang unik dan khas, Gapura Candi Bentar dapat menambah estetika arsitektur bangunan sebuah rumah. Selain itu, gapura candi bentar saat ini bisa dikreasikan dengan berbagai macam bahan dan aksesoris. Hal itu dapat memberikan ciri khas tertentu untuk rumah atau bangunan yang memiliki bentuk candi bentar yang khas. Demikianlah pembahasan mengenai filosofi, sejarah, dan fungsi Gapura Candi Bentar. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk Anda, sekaligus menjadi sebuah ajakan untuk terus menjaga dan melestarikan seluruh budaya yang ada di Indonesia. KPR Anda ditolak oleh Bank? Tidak perlu bingung! Cek video yang informatif berikut ini untuk mengetahui penyebab utamanya! Hanya yang percaya Anda semua bisa punya rumah Tanya Tanya ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Angkul-angkul Bali adalah gerbang tradisional yang sering ditemukan di Bali, Indonesia. Angkul-angkul ini biasanya terletak di pintu masuk ke area suci atau tempat suci, seperti kuil, pura, atau kompleks pemakaman. Selain itu, angkul-angkul juga sering ditemukan di pintu masuk ke rumah atau tempat Bali biasanya terbuat dari kayu atau batu, dan dihiasi dengan ukiran atau patung-patung kecil yang indah. Gerbang ini memiliki bentuk lengkung atau setengah lingkaran yang unik, yang merupakan ciri khas dari arsitektur Bali. Selain itu, angkul-angkul Bali juga dihiasi dengan warna-warna cerah yang indah, seperti merah, kuning, dan Bali memiliki ciri khas yang unik dan berbeda dari pintu gerbang tradisional lainnya di Indonesia. Beberapa ciri khas angkul-angkul Bali antara lain Bentuk Angkul-angkul Bali memiliki bentuk khas yang melengkung pada bagian atas pintu, dan pada bagian bawah pintu biasanya diberi lekukan yang mengikuti bentuk langkah-langkah tradisional Bali. Ukiran Angkul-angkul Bali dihiasi dengan ukiran-ukiran yang indah dan rumit, yang terinspirasi oleh motif-motif alam, mitologi Hindu, dan kepercayaan lokal Bali. Ukiran-ukiran ini sering menggambarkan dewa-dewi atau makhluk mitologi, seperti naga, kijang, atau burung Angkul-angkul Bali biasanya dicat dengan warna-warna cerah dan mencolok, seperti merah, hijau, atau kuning. Warna-warna cerah ini melambangkan keceriaan dan kebahagiaan dalam budaya Angkul-angkul Bali memiliki makna simbolis yang dalam dalam budaya Bali. Pada umumnya, angkul-angkul dipercayai dapat menghalau roh jahat dan menjaga kesucian dan ketertiban di lingkungan Bali memiliki makna simbolis yang mendalam bagi masyarakat Bali. Gerbang ini dianggap sebagai gerbang antara dunia manusia dan dunia dewa. Oleh karena itu, angkul-angkul sering dianggap sebagai gerbang suci yang harus dihormati dan dijaga kebersihannya. Selain itu, angkul-angkul juga dipercaya dapat melindungi tempat suci dari roh jahat atau makhluk gaib. Selain memiliki makna simbolis yang mendalam, angkul-angkul Bali juga memiliki nilai estetika yang tinggi. Bentuk lengkung yang indah dan ukiran yang halus membuat angkul-angkul Bali menjadi objek seni yang sangat menarik. Angkul-angkul ini sering dijadikan sebagai objek fotografi atau lukisan, dan menjadi salah satu ikon dari pariwisata nilai keindahan dan simbolis angkul-angkul Bali seringkali terancam oleh perubahan zaman dan modernisasi. Beberapa angkul-angkul telah digantikan oleh gerbang yang lebih modern dan fungsional, sehingga keberadaannya semakin sedikit. Oleh karena itu, perlu adanya upaya pelestarian dan pengembangan angkul-angkul Bali agar kekayaan budaya dan seni Bali dapat terus dijaga dan diwariskan kepada generasi kesimpulannya, angkul-angkul Bali adalah salah satu kekayaan budaya dan seni yang unik dari Bali. Keberadaannya tidak hanya memiliki nilai simbolis yang mendalam, tetapi juga nilai estetika yang tinggi. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
pintu gerbang rumah bali